Sebagai anak satu-satunya dari founding father pesantren Sarang KH. Muhammad Fathurrahman bin Ghozali menyelesaikan pengajian dasarnya kepada ayahnya sendiri KH. Ahmad Ghozali bin Lanah juga ke kakak iparnya KH. Umar bin Harun serta yang lainnya di Sarang. Kemudian Beliau melanjutkan studi kepada Syeikh Idris Jamsaren Solo sekitar tahun 1880-an, kemudian pada tahun 1330 H beliau pulang ke Sarang untuk mengasuh dan berbagi tugas memimpin pondok pesantren bersama kakak ipar Beliau KH. Syu’aib bin Abdurrozaq setelah wafatnya Kyai Umar. Pada masa inilah KH. Bisri Syamsuri Tayu (kemudian Denanyar Jombang) menimba ilmu di Sarang, juga simbah KH. Ma’sum Lasem, KH. Hasbullah Batak, dll.
KH. Muhammad Fathurrahman bin Ghozali dikenal sebagai sosok yang menekuni disiplin ilmu fiqih dan tasawuf, karenanya karya-karya Beliau paling menonjol adalah bidang ini. Diantaranya karya yang telah dipublikasikan adalah Al-Badr, Al-Muzil dalam bidang Fiqih dan Tahdzir Al-Ikhwan An Bida’ Az-Zaman dalam Tasawuf.
Kemudian pada tahun 1347 H beliau bersama istrinya melaksanakan ibadah haji yang kedua, Beliau wafat di Makkah pada bulan Syawal 1348 H atau April 1927 M di pemakaman Ma’la dalam usia 63 tahun. Beliau menikah pertama kali dengan putri Kyai Basyar bin Ma’ruf Makam Agung. Setelah istrinya wafat beliau menikah lagi dengan putri kiai Umar Tambakboyo Tuban. Beliau meninggalkan tujuh anak, diantaranya adalah Ibu nyai Maimunah (istri pertama KH. Imam Kholil), KH. Abdussalam, (salah satu pendiri Madrasah Ghozaliyah) dan KH. Ali Masfu’ (sebelumnya bernama Ali Muhtarom). Allahu Yarhamhum Rahmatan Wasi’ah.
*pada saat itu pesantren Sarang masih satu dan belum punya nama
**maaf, Beliau adalah sosok yang kurang berkenan diabadikan dalam gambar, sehingga sulit mencari fotonya.