Tawaddlu’, Istiqomah itulah ciri has beliau di desa Tajen Pamotan Kabupaten Rembang beliau dilahirkan tepatnya pada tahun 1936 M. lautan ilmu di sarang di selaminya untuk mendapatkan mutiara hikmah dari Masyayeh disana.
Hingga akhirnya beliau menjadi seorang yang Tabahhur fil ‘Ulum, terutama dalam bidang Usul Fiqh dan Manthiq yang menjadi fannya di MGS. Jarak puluhan kilo, Pamotan-Sarang tidak membuat semangat menantu pendiri PP.Al-Hidayah(KH. Abd. Hamid Ahmad) ini surut, di tengah kesibukannya sebagai pengasuh PP.Nurul Huda Tajen Pamotan, setiap hari Pamotan-Sarang beliau jalani dengan hati yang tulus, bahkan dengan menaiki bus umum sekalipun, demi untuk berbagi ilmu Allah pada ribuan santri yang telah menunggunya. Sungguh ketawadlu’an yang sulit dtemukan pada ulama besar sekaliber beliau.
Menjadi Anggota Dewan Masyayikh ( DEMASY ) adalah jabatan terakhirnya hingga sang Kholiq berkehendak memanggilnya, tepatnya pada hari kamis pahing 13 Rajab 1426 H. bertepatan pada tanggal 18 Agustus 2005 pada pukul 14.30 WIB. Sungguh kehilangan yang sangat mendalam bagi murid-murid MGS, khususnya ditinggalkan oleh seorang tokoh yang telah memberikan warna islami dalam kehidupan santri Sarang.
Semoga Allah mengampuni dosa-dosanya dan meluhurkan derajatnya. Amin.