Home / AYO MONDOK / Lembaga Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo

Lembaga Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo

Pondok pesantren Al Khoziny berdiri pada tahun 1927. dibangun di atas tanah milik KHR. Mohammad Abbas Khozin yang terletak di desa Buduran Sidoarjo. Lokasinya cukup strategis, karena berada sekitar 50 m di tepi jalan raya utama Sidoarjo-Surabaya. PP ini dibangun atas prakarsa dan insiatif KHR. Khozin Khoiruddin, ayahanda  KHR. Mohammad Abbas. Beliau melihat bahwa masyarakat sekitar sangat membutuhkan bimbingan dan pengarahan di bidang agama, karena masyarakat di kelurahan Buduran saat itu nyaris tidak tersentuh oleh ajaran-ajaran Islam. Pada awalnya, PP ini akan diasuh oleh KHR. Khozin Khoiruddin, tetapi banyak keluarga beliau yang tinggal di Siwalanpanji kurang merestuinya, maka KHR. Moh Abbas yang diserahi untuk mengasuh PP tersebut. Sementara KHR. Khozin Khoiruddin tinggal di Siwalanpanji dan mengendalikan PP dari jauh.
Sebagai santri pertamanya hanya beberapa orang saja yang sengaja diboyong dari Siwalanpanji. Pada tahun-tahun pertama PP ini hanya mengandalkan, pengajian kitab-kitab kuning. Pada tahun 1964 didirikanlah sebuah Madrasah Tsanawiyah Al-Khoziny yang diprakarsai oleh KHR. Abdul Mujib Abbas Khozin. Kemudian pada tahun 1970 didirikan pula Madrasah Aliyah Al-Khoziny, dan pada tahun 1975 didirikan Madrasah Ibtidaiyah untuk menampung santri yang semakin hari semakin banyak, terutama santri-santri usia dini dari masyarakat sekitar. Ketiga lembaga pendidikan tersebut di atas, statusnya diakui. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum departemen agama.
Lembaga PP Al-Khoziny, nampaknya semakin diminati orang, sehingga semakin banyak santri yang datang. Mereka berasal dari Jawa, Madura, Bawean, Sumatra, Kalimantan dan lainnya. Pada tahun 1982 pihak lembaga PP AL-Khoziny mendirikan sekolah tinggi Diniyah. Sekolah tinggi tersebut kini telah dirubah menjadi Institut Agama Islam (IAI) Al-Khoziny, dan pada tahun 2000 dibuka program Akta IV dan tahun 2001 dibuka Program Magister Agama dan sampai sekarang sudah mengeluarkan wisudawan/ wisudawati yang ke IV, dan pada tahun yang lalu ( 2004 ) telah dibuka program D-2.
Keadaan Masyarakat Sekitar PP
Lembaga PP. Al-Khoziny berada di kelurahan Buduran Sidoarjo. Kelurahan ini merupakan bagian dari kawasan industri terbesar di Jawa Timur, dengan tingkat heterogenitas kepadatan penduduk yang sangat tinggi.
Dilihat dari tingkat pendidikan masyarakat, sebagian besar relatif tergolong telah memadai, artinya hampir setiap anak usia sekolah telah mendapatkan pendidikan yang layak karena sarana dan prasarananya cukup memadai. Rata-rata tingkat pendidikan masyarakat tamat SLTP ke atas. Sedangkan dilihat dari kehidupan sosial ekonomi, sebagian besar penduduk bekerja sebagai pegawai negeri, atau menjadi karyawan swasta pada perusahaan/pabrik yang ada di sekitar wilayah ini, walaupun ada sebagian yang bekerja di sektor-sektor informal lainnya.
Organisasi Kelembagaan
Lembaga PP Al-Khoziny pada awalnya milik perorangan, yang dikelola dengan menggunakan manajemen “tradisional” dimana kyai merupakan figur sentral yang menentukan segala-galanya. Sekarang PP ini telah dirubah menjadi lembaga yang dikelola oleh sebuah yayasan yang diberi nama Yayasan Al-Khoziny, yang anggotanya tidak hanya dari keluarga terdekat kyai, tapi juga ada yang dari luar keluarga.
Setelah terbentuk yayasan, maka Yayasan Al-Khoziny merupakan lembaga tertinggi dalam organisasi Pondok Pesantren. Yayasan berhak memilih dan menetapkan pengurus sebagai mandataris dalam melaksanakan program pendidikan dan pengajaran selama kurun waktu tertentu sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
Struktur organisasi kepengurusan yayasan ini sebagai berikut; secara hirarkis posisi paling atas adalah pemangku dan pengasuh, kemudian ketua umum yang dibantu oleh dua sekretaris dan bendahara. Kemudian di bawahnya adalah ketua-ketua bidang, dan tiap-tiap ketua bidang dibantu oleh seksi-seksi yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan.
Kegiatan Pendidikan dan Ciri Khas
1. Pendidikan Sekolah
Pendidikan sekolah yang diselenggara-kan di Lembaga Pesantren Al-Khoziny adalah; Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, Institut Agama Islam Al Khoziny (IAIA), Akta IV, D-2, Pascasarjana Program Magister Management Pendidikan Islam (MPdI), dan Pendidikan Agama Islam (PAI). Semuanya mengacu pada kurikulum Departemen Agama kecuali Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an.
2. Pendidikan Luar Sekolah
Pendidikan Pesantren yang diselengga-rakan di lembaga ini tidak jauh berbeda dengan pondok pesantren salaf lainnya, hanya spesifikasinya yang berbeda. Adapun bentuk-nya antara lain berupa: pengajian kitab kuning, dengan spesifikasi materi Tafsir menggunakan Tafsir Jalalain, Ibnu Katsir, Tafsir Munir, Rawa’iul Bayan dan lain-lain, materi fiqh dengan kitab-kitab rujukan; Muhadzab, Syahrut Tahrir, Fathul Mu’in, Fathul Wahhab, Fathul Qorib, al-Fiqhu ‘ala Mazdahibil Arba’ah, Kifayatul Akhyar, Nihaytuz Zain dan lain-lain; tauhid menggunakan kitab Aqidatul Awam, Kifayatul Awam, al-Husunul Hamidiyah, Jawahirut Thalamidziyah, Tuhfatul Murid, Ad Dasuki, dan lain sebagainya. Kitab-kitab yang digunakan dalam ilmu alat (nahwu/sharaf, balaghah dan mantiq) di antaranya Ajurumiyah, Imrity, Alfiyah ibnu Aqil, Jawahirul Maknun, Qawaidul Lughatul Arabiyah, Idhohul Mubham, Sulamul Malawi. Dalam bidang akhlaq dan tasawuf menggunakan kitab, Ihya’ Ulumuddin, Sullam Taufiq, Bidayatul Hidayah, Syarhul Hikam dan lain sebagainya, dan Ushul fiqh menggunkan Mabadi’ Awwaliyah, Waraqot, Asybah Wan Nadho’ir, Alluma’, Jam’ul Jawami’, dan lain-lain.  Selain itu majelis ta’lim wal muhawarah, yang diselenggarakan pada setiap malam Selasa dan Jum’at, dan berpindah-pindah tempat sesuai dengan permintaan.
3. Ekstra Kurikuler
Kegiatan ekstra kurikuler yang diselenggarakan di lembaga pesantren ini antara lain; kursus Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan komputer, serta latihan keterampilan seperti kepemimpinan, pertukangan, pertanian, las, peternakan, jurnalistik, pencak silat (Pagar Nusa) dan kasidah modern, khusus kasidah sudah sampai pada tahap rekaman dan telah menghasilkan beberapa album yang terkenal dengan Ixany Group.
4. Ciri Khas
LP Al-Khoziny, walaupun telah mengadakan reformulasi pengelolaan sistem pendidikannya tetapi masih menggunakan sistem salaf dalam bidang pengajian kitab kuning yang lebih ditekankan pada masalah-masalah fiqh dan tafsir.
Keadaan Santri Kyai dan Ustadz/Guru
Santri yang menuntut ilmu di PP al-Khoziny sebanyak 858 santri, tidak termasuk mahasiswa IAI, Akta IV dan Pascasarjana. Mereka tersebar di jenjang pendidikan yang dikelola oleh lembaga mulai dari jenjang Madrasah Ibtidaiyah sampai jenjang Madrasah Aliyah. Sebagian besar (± 720 orang santri) berasal dari luar kabupaten Sidoarjo.
Para santri tersebut diasuh dan dibina oleh 55 ustadz/guru dan dibantu oleh enam orang tenaga administrasi. Tenaga-tenaga guru atau ustadz tersebut berkualifikas  tamatan SMU/MA dan sederajat, Diploma, S1 dan S2 serta lulusan dari Makkah dan Yaman.
Sarana dan Prasarana
Untuk menunjang kelancaran proses pembelajaran, LP. Al-Khoziny memiliki sarana dan prasarana, 35 ruang belajar untuk putra dan putri, empat ruang pimpinan PP, tiga ruang pimpinan madrasah, dua ruang guru, tiga ruang administrasi, tiga ruang pertemuan, satu ruang keterampilan, satu ruang laboratorium komputer, ruang kesenian, mushalla, ruang BP3, 34 ruang asrama putera, 23 ruang asrama puteri, tiga unit rumah pengasuh, 29 unit kamar mandi dan WC.
Suber Dana dan Usaha Ekonomi 
Dana yang digunakan untuk pengem-bangan dan pengelolaan pesantren selain diperoleh dari iuran wajib dari wali santri dan sumbangan lainnya, LP. Al-Khoziny juga menerima berbagai sumbangan dari para donatur baik secara pribadi maupun lembaga, swasta maupun pemerintah.
Selain itu, LP. Al-Khoziny sendiri menggali dana dari berbagai usaha ekonomi seperti koperasi, dapur umum santri, wartel dan sumbangan swadaya masyarakat.
Program Pengembangan
Program pengembangan LP. Al-Khoziny meliputi pengembangan fisik dan non fisik serta pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Di bidang fisik, pihak lembaga sedang menyelesaikan satu bangunan di pesantren putra yang belum selesai. Sedangkan di bidang nonfisik dan pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan cara mengirimkan santri ke lembaga-lembaga pendidikan sebagai kewajiban mereka sebelum meninggalkan pesantren. Selain itu, pengasuh atau badal mengadakan pengajian rutin kepada masyarakat sekitar setiap hari Rabu pagi.
Di antara partisipasi dalam pemberda-yaan masyarakat LP. Al-Khoziny juga aktif mengadakan pembahasan-pembahasan prob-lematika yang terjadi di masyarakat (Bahtsul Masa’il) dengan mengambil rujukan kitab mu’tabarah yang dibahas oleh pondok pesantren se-Jawa dan Madura.
*sumber: www.alkhoziny.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *